Translate

Selasa, 04 Mei 2010

PURA ANGGREKA SARI

Pura Celelengan/Batu Peti

May 4th, 2010
Letaknya pada posisi : S O80 24′  314″ , E  1150 38′   290″ , sekitar 200 m sebelah utara pura Dalem Dasar Lempuyang dengan jalan beraspal sedikit menanjak. Pada areal sekitar pura ini dinamai batuti, yaitu singkatan dari batu  peti. Hal ini disebut demikian mungkin karena pada pura ini terdapat batu besar berupa celelengan alami (batu peti) yang telah disucikan sebagai pelinggih Bhatara Rambut Sedana. Batu besar sebesar jineng (lumbung) yang di atasnya tumbuh anggrek geringsing yang lebat dan pepohonan yang berbulu halus sejenis pohon ambulu, tetapi daunnya jauh lebih kecil dan  telah disucikan sebagai pelinggih Ida Bhatari Cri. Pustaka sulayang geni menyebutkan : “ Sigra manganjali sadaya, mawas anggrek rupa warna teja katon ring parswa kidul
Menurut keterangan dari Jro Mangku Tunjung almarhum, bahwa pura ini adalah Kahyangan Ida Bhatari Cri dan Ida Bhatara Rambut Sedana, sebagi pusat lumbung kemakmuran Jagat Bali, karena itu pura ini bernama Pura Anggreka Sari. Dulu ada pohon kelapa yang berlobang sedemikian rupa yang berfungsi sebagai kentongan pura yang dipukul hanya sewaktu ada kegiatan upacara.

Bagi Umat Hindu yang akan membangun parhyangan / pemerajan, Sanggah, Pura Ibu, Ulunsuwi, Ulundanu dan lainnya, maka pada waktu ngelinggihang Bhatara Rambut Sedana dan Bhatari Cri, disarankan mendak/nuwur tirtha di Pura Anggreka Sari, guna mohon restu agar dikaruniai cukup sandang pangan dan murah rejeki.
Makna spiritualnya adalah bahwa setiap manusia dalam menapaki kehidupan dari sejak dilahirkan, tumbuh dewasa, memasuki kehidupan berumah tangga,  kemudian mengasingkan diri dari keterikatan duniawi (wanaprasta)  sampai akhirnya berharap mencapai kamoksan, selalu didahului dengan persiapan dan perjuangan; baik secara material maupun spiritual., semuanya itu dibutuhkan agar apa yang dicita- citakan berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Namun perlu disadari bahwa tidak semua yaang kita inginkan bisa terwujud seperti harapan, disamping karena kita sudah membawa karma wasana ,suratan nasib, juga dalam perjalanan memperjuangan cita-cita  selalu ada rintangan dan hambatan. Sejauh mana kita bisa bertahan bahkan mampu mengatasi rintangan itu tergantung dari cara kita memandang masalah itu. Penyebab  kegagalan bisa bersumber dari  internal ataupun eksternal, namun yanag harus disadari adalah bagaimana kita mempersiapkan diri dengan matang agar memiliki kwalitas diri . Kwalitas diri artinya mampu bertahan dari segala hambatan,rintangan dan tantangan dengan selamat tanpa menyakiti, merugikan ataupun mengorbankan orang lain. Setelah itu riak kehidupan lainnya hanya bumbu-bumbu kehidupan sebagai pelengka.
Pura Anggreka Sari sebagai stana Dewi Sri dan Dewi Rambut Sedana yang melambangkan kemamuran secara material maupun spiritual mengajarkan kepada kita bahwa betapa pentingnya budaya menabung itu, disimbulkan dengan batu celelengan. Simbol itu bukan tanpa tujuan. Kehidupan itu unik dan tidak semua dapat diterjemahkan oleh pikiran, Kemampuan pikiran relatip terbatas, ada yang lebih utama yang perlu dikembangan adalah potensi diri  tersembunyi yang ada didalam hati kita. Kembangkanlah dengan penuh kesadaran dan cinta maka kehidupan ini akan menjadi lebih menyenangkan.
Sebagai informasi tambahan ; Odalan /rerainan di pura ini yaitu pada hari Sukra Umanis, wuku Kulawu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar