Pada halaman pura ini ada batu besar yang
konon menancap terus tembus sampai ke sapta-petala/disebut paner jagat. Karena itu pura ini disebut
Pura Astitina – Sapta Petala, maka kancinging Bali Bangsul. Jadi orang-orang
yang lewat di pura ini, diharuskan agar sembahyang dulu untuk mohon kekuatan
batin maupun jasmani, mohon penyangcangan urip. ” Eka catreng sarira, nguripi, nguripi
sahananing bhur bhuwah swah prakirna. ”
Artinya : Satu-satunya payung untuk melindungi badan kasar dan badan halus
pada Tri-Loka yang cermelang. Ada bisikan dari para rokhaniwan, agar di pura ini
dibangun balai payung = bale mundar-mandir 2 buah yang berkembaran. Kalau boleh diartikan dari makna kata penyangcangan artinya, pengikat. Lalu apa yang diikat pikiran oleh siapa...tentunya panca indria, mengakibatkan ada enam sifat negatip yang disebut sadripu menguasai sifat manusia. Kenapa manusia terikat oleh badan fisik karena fisik manusia terdiri dari pancamahabutha, lima unsur badan fisik. Cenderung manusia lebih sibuk mengejar kepuasan duniawi dari pada rohani, padahal semua orang tahu kalau manusia ketika meninggal tidak satupun benda materi yang akan di bawa, semua ditinggalkan di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar